Friday, 8 March 2019

Michael Jordan


Michael Jordan, berkulit hitam, lahir pada tahun 1963, di daerah kumuh Brooklyn, New York. Ia memiliki empat orang saudara, sementara upah ayahnya yang hanya sedikit tidak cukup untuk menafkahi keluarga. Semenjak kecil, ia melewati kehidupannya dalam lingkungan miskin dan penuh diskriminasi, hingga ia sama sekali tidak bisa melihat harapan masa depannya.

Ketika ia berusia tiga belas tahun, ayahnya memberikan sehelai pakaian bekas kepadanya, “Menurutmu, berapa nilai pakaian ini?” Jordan menjawab, “Mungkin 1 dollar.” Ayahnya kembali berkata, “Bisakah dijual seharga 2 dollar? Jika engkau berhasil menjualnya, berarti telah membantu ayah dan ibumu.” Jordan menganggukkan kepalanya, “Saya akan mencobanya, tapi belum tentu bisa berhasil.”

Dengan hati-hati dicucinya pakaian itu hingga bersih. Karena tidak ada setrika untuk melicinkan pakaian, maka ia meratakan pakaian dengan sikat di atas papan datar, kemudian dijemur sampai kering. Keesokan harinya, dibawanya pakaian itu ke stasiun bawah tanah yang ramai, ditawarkannya hingga lebih dari enam jam. Akhirnya Jordan berhasil menjual pakaian itu. Kini ia memegang lembaran uang 2 dollar dan berlarilah ia pulang.

Setelah itu, setiap hari ia mencari pakaian bekas, lalu dirapikan kembali dan dijualnya di keramaian. 

Lebih dari sepuluh hari kemudian, ayahnya kembali menyerahkan sepotong pakaian bekas kepadanya, “Coba engkau pikirkan bagaimana caranya untuk menjual pakaian ini hingga seharga 20 dolar?” Kata Jordan, “Bagaimana mungkin? Pakaian ini paling tinggi nilainya hanya 2 dollar.” Ayahnya kembali memberikan inspirasi, “Mengapa engkau tidak mencobanya dulu? Pasti ada jalan.”

Akhirnya, Jordan mendapatkan satu ide, ia meminta bantuan sepupunya yang belajar melukis untuk menggambarkan Donal Bebek yang lucu dan Mickey Mouse yang nakal pada pakaian itu. Lalu ia berusaha menjualnya di sebuah sekolah anak orang kaya. Tak lama kemudian seorang pengurus rumah tangga yang menjemput tuan kecilnya, membeli pakaian itu untuk tuan kecilnya. Tuan kecil itu yang berusia sepuluh tahun sangat menyukai pakaian itu, sehingga ia memberikan tip 5 dolar. Tentu saja 25 dollar adalah jumlah yang besar bagi Jordan, setara dengan satu bulan gaji dari ayahnya.

Setibanya di rumah, ayahnya kembali memberikan selembar pakaian bekas kepadanya, “Apakah engkau mampu menjualnya kembali dengan harga 200 dolar?” Mata ayahnya tampak berbinar.

Kali ini, Jordan menerima pakaian itu tanpa keraguan sedikit pun. Dua bulan kemudian kebetulan aktris film populer “Charlie Angels”, Farah Fawcett datang ke New York melakukan promo. Setelah konferensi pers, Jordan pun menerobos pihak keamanan untuk mencapai sisi Farah Fawcett dan meminta tanda tangannya di pakaian bekasnya. Ketika Fawcett melihat seorang anak yang polos meminta tanda tangannya, ia dengan senang hati membubuhkan tanda tangannya pada pakaian itu.

Jordan pun berteriak dengan sangat gembira, “Ini adalah sehelai baju kaus yang telah ditandatangani oleh Miss Farah Fawcett, harga jualnya 200 dollar!” Ia pun melelang pakaian itu, hingga seorang pengusaha membelinya dengan harga 1.200 dollar.

Sekembalinya ke rumah, ayahnya dengan meneteskan air mata haru berkata, “Tidak terbayangkan kalau engkau berhasil melakukannya. Anakku! Engkau sungguh hebat!”

Malam itu, Jordan tidur bersama ayahnya dengan kaki bertemu kaki. Ayahnya bertanya, “Anakku, dari pengalaman menjual tiga helai pakaian yang sudah kau lakukan, apakah yang berhasil engkau pahami?”

Jordan menjawab dengan rasa haru, “Selama kita mau berpikir dengan otak, pasti ada caranya.”

Ayahnya menganggukkan kepala, kemudian menggelengkan kepala, “Yang engkau katakan tidak salah! Tapi bukan itu maksud ayah. Ayah hanya ingin memberitahumu bahwa sehelai pakaian bekas yang bernilai satu dolar juga bisa ditingkatkan nilainya, apalagi kita sebagai manusia yang hidup? Mungkin kita berkulit lebih gelap dan lebih miskin, tapi apa bedanya? Tergantung bagaimana kita mendayagunakan potensi yang ada dalam diri kita masing-masing.”

Seketika dalam pikiran Jordan seakan ada matahari yang terbit. Bahkan sehelai pakaian bekas saja bisa ditingkatkan harkatnya, lalu apakah saya punya alasan untuk meremehkan diri sendiri?

Sejak saat itu, dalam hal apapun, Michael Jordan merasa bahwa masa depannya indah dan penuh harapan. Dia mengasah potensinya hingga akhirnya dia menjadi salah seorang pemain basket terhebat di dunia ini dan menjadi salah seorang atlet terkaya.

Semoga jadi inspirasi 🙏🙏🙏

NB: Belum ada sumber valid untuk cerita ini, tapi saya berharap cerita ini bisa memotivasi kita semua❣

Wednesday, 20 June 2018

TABEL ANION & KATION




  TABEL ANION                                    TABEL KATION
NO.
Rumus
Nama
Atom
1
F-
Florida
2
Cl-
Klorida
3
Br-
Bromida
4
I-
Iodida
5
O2-
Oksida
6
S2-
Sulfida
7
N3-
Nitrida
8
H-
Hidrida
9
IO-
Hipoiodit
10
IO2-
Iodit
11
IO3-
Iodat
12
IO4-
Periodat
13
BrO-
Hipobromit
14
BrO2-
Bromit
15
BrO3-
Bromat
16
BrO4-
Perbromat
17
ClO-
Hipoklorit
18
ClO2-
Klorit
19
ClO3-
Klorat
20
ClO4-
Perklorat
21
CrO42-
Kromat
22
Cr2O72-
Dikromat
23
MnO42-
Manganat
24
CN-
Sianida
25
SCN-
Tiosianat
26
S2O32-
Tiosulfat
27
SiO32-
Silikat
28
CH3COO-
Asetat
29
BO2-
Borat
30
OH-
Hidroksida
31
SO32-
Sulfit
32
SO42-
Sulfat
33
NO2-
Nitrit
34
NO3-
Nitrat
35
PO33-
Posfit
36
PO43-
Posfat
37
CO32-
Karbonat
38
C2O42-
Oksalat
NO.
Rumus
Nama

Atom
1
H+
Hidrogen
2
Li+
Lithium
3
Na+
Natrium
4
K+
Kalium
5
Be2+
Berilium
6
Mg2+
Magnesium
7
Ca2+
Kalsium
8
Sr2+
Stronsium
9
Ba2+
Barium
10
Ra2+
Radium
11
Sc3+
Scandium
12
Mn2+
Mangan (II)
13
Mn3+
Mangan (III)
14
Mn4+
Mangan (IV)
15
Mn7+
Mangan (VII)
16
Fe2+
Besi (II)/ Ferro
17
Fe3+
Besi (III)/ Ferri
18
Ag+
Perak (I)/ Argento
19
Ag2+
Perak (II)/ Argenti
20
Al3+
Alumunium
21
Pt2+
Platina (II)/ Platino
22
Pt4+
Platina (IV)/ Platini
23
Cr2+
Krom (II)
24
Cr3+
Krom (III)
25
Au+
Emas (II)/ Auro
26
Au3+
Emas (III)/ Auri
27
Hg+
Raksa (I)/ Merkuro
28
Hg2+
Raksa (II)/ Merkuri
29
Co2+
Kobalt (II)/ Kobalto
30
Co3+
Kobalt (III)/ Kobalti
31
Ni2+
Nikel (II)/ Nikelto
32
Ni4+
Nikel (IV)/ Nikelti
33
Zn2+
Seng
34
NH4+
Amonium
35
Pb2+
Timbal (II)/ Plumbo
36
Pb4+
Timbal (IV)/ Plumbi
37
Sn2+
Timah (II)/ Stanno
38
Sn4+
Timah (IV)/ Stanni
39
Cu+
Tembaga (I)/ Cupro
40
Cu2+
Tembaga (II)/ Cupri